Dear Letters,
Hey apa kabar boys n girls? kyknya udah cukup lama gak berbagi disini nih maaf ya, semoga ke depannya saya bisa lebih produktif lagi. Sekarang saya bakal sharing tentang satu event yang terjadi 3 minggu yang lalu sih cuma masih berbekas di kepala nih jadi insya allah masih inget hehe.
Tanggal 17 Juli 2011 kemarin adalah sebuah hari yang cukup memorable untuk teman-teman dan khususnya saya. Saya mendampingi anak-anak kurang mampu dari panti asuhan di Karawang untuk bermain dan belajar di Kidzania. Awalnya saya pikir buat apa repot-repot ngajak anak panti (pikiran bodoh yang sempat terbesit dipikiran saya). Jumlah anak kurang mampu yang ikut ke Kidzania sekitar 60 orang dan rata2 masih berumur 6-13 tahun, sekitar SD lah. Saya bertugas mendampingi grup 6 yang terdiri dari 8 anak, wow! 8 anak gak kebayang kan jadi bapak punya 8 anak yang harus dijaga.
Sekitar pukul 3 sore akhirnya kita mulai memasuki kawasan Kidzania, pertamanya cukup berat menjaga anak akhirnya saya dan teman saya membagi tugas. Saya menjaga 3 anak sedangkan 5 lagi dijaga oleh teman saya. Cukup menarik ketika saya bertanya kepada 3 anak ini, "udah pernah ke Mall belum?" jawaban mereka "Belum, baru pertama kali ke gedung gede kyk gini". Wah gak disangka ternyata masih ada yang belum pernah ke Mall zaman sekarang. Ical, Maman dan Reza (yang terakhir saya lupa namanya), bertiga kami mulai mengelilingi Kidzania dan mulai mencari-cari permainan apa yang mereka inginkan.
Akhirnya kita berhenti di tempat mengendarai mobil, disana kita membuat sim kemudian mengendarai mobil. Cukup senang juga melihat mereka tertawa dan puas mengendarai mobil-mobilan :). Ada satu anak yang sangat menarik perhatian saya yaitu Maman, saya tanya ke dia cita-citanya mau jadi apa? ia jawab pingin jadi dokter!. Wah senengnya jadi anak-anak mimpi dan cita-cita setinggi langit, hal inilah yang kadang-kadang dilupakan oleh orang dewasa. Lanjutnya akhirnya saya membawa Maman dan teman-teman untuk mencoba menjadi Dokter serta pasien. Sudah saya duga Maman sangat bersemangat dan berenergi untuk menjadi Dokter! hehe saya lihat bagaimana mukanya berseri-seri dan menampakkan wajah seperti telah berhasil mencapai mimpinya dia.
Disinilah mata saya sempat berkaca-kaca melihat seorang anak yang kurang mampu mempunyai mimpi sebesar itu! saya bertanya ke diri saya, "Lo dari anak berkecukupan, lo bisa minta apa yang lo mau, tapi lo gak berani ngejar mimpi lo, jangankan ngejar! lo bahkan gak tau mimpi lo apa!" itulah pertanyaan yang mengiang2 dikepala saya. Saya juga berfikir dengan kondisinya (Maman) yang seperti ini apakah dia mampu menggapai mimpinya. Ini menjadi cambuk bagi diri saya untuk ke depannya saya harus menggapai mimpi saya dan berbagi kepada orang-orang sekitar dan mengajak mereka untuk menggapai mimpinya juga.
2 anak lainnya juga memberi saya teguran akan pentingnya sebuah mimpi dan determinasi. Ical bermimpi menjadi seorng pembalap, ngotot sekali dia ketika ada tempat balapan, ia mengajak kesana untuk mencobanya. Reza memiliki mimpi ingin menjadi seorang pembaca berita di TV, meskipun katanya cukup sulit untuk membaca text di kamera tetapi ketika saya tanya, "masih mau jadi pembaca berita" dengan lantang ia menjawab "Mau! sangat mau!".
At the end of the day, saya merasa senang sekali bsa bertemu 3 anak ajaib ini yang secara tidak langsung menegur diri saya akan arti sebuah mimpi.Tapi saya juga merasa sedih ketika harus berpisah dengan mereka tanpa tau apakah hari ini membawa dampak kepada mereka? apakah mereka bisa meneruskan mimpi2 mereka?. Banyak sekali pelajaran dan value yang bisa saya ambil dari perjalanan yang sangat Amazing ini.
Seringkali kita ketika lanjut usia melupakan mimpi-mimpi kita ketika kita kecil, banyak orang yang bilang "yah wajar menyesuaikan dengan kondisi yang ada". Tapi menurut saya itu adalah sebuah statement seorang pecundang, karena statement seorang pemenang adalah "Tidak peduli dengan kondisi apapun saya akan berusaha mencapai mimpi saya!" itulah yang harus ada disetiap diri orang di Indonesia. Mimpi itu gratis kok gak bayar! karena itulah mimpi setinggi2nya tetapi harus diimbangi dengan aksi yang kita lakukan untuk menggapai mimpi2 tersebut.
Akhir kata saya ingin mengutip sebuah quotes yang sangat bagus dari seorang Walt Disney "Semua impian dapat menjadi kenyataan jika kita berani untuk mengejarnya!". Semoga dapat menjadi sebuah cerita yang indah bagi kita semua.
Sincerely yours,
Khrisna Aria Putra
Hey apa kabar boys n girls? kyknya udah cukup lama gak berbagi disini nih maaf ya, semoga ke depannya saya bisa lebih produktif lagi. Sekarang saya bakal sharing tentang satu event yang terjadi 3 minggu yang lalu sih cuma masih berbekas di kepala nih jadi insya allah masih inget hehe.
Tanggal 17 Juli 2011 kemarin adalah sebuah hari yang cukup memorable untuk teman-teman dan khususnya saya. Saya mendampingi anak-anak kurang mampu dari panti asuhan di Karawang untuk bermain dan belajar di Kidzania. Awalnya saya pikir buat apa repot-repot ngajak anak panti (pikiran bodoh yang sempat terbesit dipikiran saya). Jumlah anak kurang mampu yang ikut ke Kidzania sekitar 60 orang dan rata2 masih berumur 6-13 tahun, sekitar SD lah. Saya bertugas mendampingi grup 6 yang terdiri dari 8 anak, wow! 8 anak gak kebayang kan jadi bapak punya 8 anak yang harus dijaga.
Sekitar pukul 3 sore akhirnya kita mulai memasuki kawasan Kidzania, pertamanya cukup berat menjaga anak akhirnya saya dan teman saya membagi tugas. Saya menjaga 3 anak sedangkan 5 lagi dijaga oleh teman saya. Cukup menarik ketika saya bertanya kepada 3 anak ini, "udah pernah ke Mall belum?" jawaban mereka "Belum, baru pertama kali ke gedung gede kyk gini". Wah gak disangka ternyata masih ada yang belum pernah ke Mall zaman sekarang. Ical, Maman dan Reza (yang terakhir saya lupa namanya), bertiga kami mulai mengelilingi Kidzania dan mulai mencari-cari permainan apa yang mereka inginkan.
Akhirnya kita berhenti di tempat mengendarai mobil, disana kita membuat sim kemudian mengendarai mobil. Cukup senang juga melihat mereka tertawa dan puas mengendarai mobil-mobilan :). Ada satu anak yang sangat menarik perhatian saya yaitu Maman, saya tanya ke dia cita-citanya mau jadi apa? ia jawab pingin jadi dokter!. Wah senengnya jadi anak-anak mimpi dan cita-cita setinggi langit, hal inilah yang kadang-kadang dilupakan oleh orang dewasa. Lanjutnya akhirnya saya membawa Maman dan teman-teman untuk mencoba menjadi Dokter serta pasien. Sudah saya duga Maman sangat bersemangat dan berenergi untuk menjadi Dokter! hehe saya lihat bagaimana mukanya berseri-seri dan menampakkan wajah seperti telah berhasil mencapai mimpinya dia.
Disinilah mata saya sempat berkaca-kaca melihat seorang anak yang kurang mampu mempunyai mimpi sebesar itu! saya bertanya ke diri saya, "Lo dari anak berkecukupan, lo bisa minta apa yang lo mau, tapi lo gak berani ngejar mimpi lo, jangankan ngejar! lo bahkan gak tau mimpi lo apa!" itulah pertanyaan yang mengiang2 dikepala saya. Saya juga berfikir dengan kondisinya (Maman) yang seperti ini apakah dia mampu menggapai mimpinya. Ini menjadi cambuk bagi diri saya untuk ke depannya saya harus menggapai mimpi saya dan berbagi kepada orang-orang sekitar dan mengajak mereka untuk menggapai mimpinya juga.
2 anak lainnya juga memberi saya teguran akan pentingnya sebuah mimpi dan determinasi. Ical bermimpi menjadi seorng pembalap, ngotot sekali dia ketika ada tempat balapan, ia mengajak kesana untuk mencobanya. Reza memiliki mimpi ingin menjadi seorang pembaca berita di TV, meskipun katanya cukup sulit untuk membaca text di kamera tetapi ketika saya tanya, "masih mau jadi pembaca berita" dengan lantang ia menjawab "Mau! sangat mau!".
At the end of the day, saya merasa senang sekali bsa bertemu 3 anak ajaib ini yang secara tidak langsung menegur diri saya akan arti sebuah mimpi.Tapi saya juga merasa sedih ketika harus berpisah dengan mereka tanpa tau apakah hari ini membawa dampak kepada mereka? apakah mereka bisa meneruskan mimpi2 mereka?. Banyak sekali pelajaran dan value yang bisa saya ambil dari perjalanan yang sangat Amazing ini.
Seringkali kita ketika lanjut usia melupakan mimpi-mimpi kita ketika kita kecil, banyak orang yang bilang "yah wajar menyesuaikan dengan kondisi yang ada". Tapi menurut saya itu adalah sebuah statement seorang pecundang, karena statement seorang pemenang adalah "Tidak peduli dengan kondisi apapun saya akan berusaha mencapai mimpi saya!" itulah yang harus ada disetiap diri orang di Indonesia. Mimpi itu gratis kok gak bayar! karena itulah mimpi setinggi2nya tetapi harus diimbangi dengan aksi yang kita lakukan untuk menggapai mimpi2 tersebut.
Akhir kata saya ingin mengutip sebuah quotes yang sangat bagus dari seorang Walt Disney "Semua impian dapat menjadi kenyataan jika kita berani untuk mengejarnya!". Semoga dapat menjadi sebuah cerita yang indah bagi kita semua.
Sincerely yours,
Khrisna Aria Putra
Maman Dokter |
Ical Pembalap |
Reza Pembaca Berita |